
Menurut para ahli, karena sistem pencernaan sapi yang lambat ternyata menjadi jawaban atas pertanyaan mengapa binatang itu menghasilkan banyak gas metana.
Gas metana itu juga banyak terkandung dalam kentut. Nah, ternyata gas metana juga potensial menghasilkan efek rumah kaca, sama seperti korbon dioksida.Dalam upaya memahami dampak dari “angin surga” yang dihasilkan oleh sapi-sapi terhadap pemanasan global, para ahli kemudian mengumpulkan gas yang berasal dari dalam perut sapi. Gas itu dimasukkan ke dalam tanki plastik yang diletakkan di atas punggung binatang memamah biak ini.Peneliti dari Argentina menemukan fakta bahwa gas metana dari sapi...